Untuk mengakomodasi berbagai potensi dan bidang kepeloporan, lomba ini membagi peserta ke dalam beberapa kategori:
Fokus pada pemuda yang mengembangkan usaha atau bisnis yang mendukung perekonomian desa, seperti UMKM, produk unggulan desa, kerajinan tangan, dan pengelolaan BUMDes. Penilaian meliputi inovasi, dampak ekonomi, keberlanjutan, dan keterlibatan komunitas.
Mendorong pelestarian dan promosi seni budaya tradisional serta pengembangan kreatif berbasis kearifan lokal. Meliputi pelestarian seni tradisional, festival budaya, dan dokumentasi warisan budaya.
Mengapresiasi pemuda yang menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan akses dan efisiensi ekonomi desa, seperti platform pemasaran digital, aplikasi usaha, dan pelatihan literasi digital.
Mendorong aksi nyata pelestarian lingkungan, pengelolaan sumber daya alam, dan pembangunan berkelanjutan, misalnya program penghijauan, bank sampah, penggunaan energi terbarukan.
Memperkuat kohesi sosial dan pemberdayaan kelompok rentan, melalui program pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan, dan bantuan bagi lansia atau penyandang disabilitas.
Setiap kategori memberikan ruang bagi pemuda untuk bertindak sebagai pelopor perubahan di berbagai aspek pembangunan desa.
Pendaftaran dilakukan melalui pengumuman resmi di situs Kementerian Desa dan media sosial. Peserta harus mengisi formulir, melampirkan KTP, surat rekomendasi, portofolio, dan surat pernyataan keaslian karya. Dokumen dapat diserahkan secara daring.
Seleksi dilakukan secara berjenjang: tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Nasional. Setiap tingkat melibatkan verifikasi administrasi, presentasi, dan wawancara. Dewan juri yang kompeten dari berbagai unsur menilai peserta berdasarkan kriteria objektif dan transparan.
Aspek penilaian meliputi integritas kepribadian, kapasitas diri (kepemimpinan, kreativitas, keuletan), dan dampak positif pada masyarakat serta lingkungan. Penilaian dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dengan indikator lengkap, memastikan pemenang benar-benar layak dan berkontribusi nyata.
Pemenang lomba mendapatkan penghargaan berupa piagam, uang tunai, dan kesempatan pembinaan lanjutan untuk mengembangkan program unggulannya. Penghargaan diserahkan oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal pada acara puncak, biasanya bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI.
Selain hadiah materi, pemenang juga mendapat kesempatan publikasi dan promosi program mereka untuk menginspirasi pemuda lain di Indonesia. Hal ini turut meningkatkan motivasi dan jaringan kerja bagi para pelopor desa.