Arah Kebijakan Nasional Pengembangan Koperasi menekankan pentingnya koperasi dalam perekonomian Indonesia. Koperasi memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Meskipun kontribusinya masih tergolong rendah — hanya sebesar 1,07% dari total PDB pada tahun 2021 — keberadaan program Koperasi Desa Merah Putih menjadi harapan baru untuk memperkuat posisi koperasi di sektor produksi. Berdasarkan data, kontribusi koperasi sektor produksi (pertanian, kehutanan, perikanan, industri pengolahan) hanya berkontribusi 8,4% dari total volume usaha koperasi di Indonesia. Dengan mengoptimalkan potensi yang ada, melalui program ini, diharapkan koperasi dapat lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di tingkat desa, sehingga berkontribusi pada peningkatan daya saing produk lokal dan menciptakan kemandirian ekonomi di daerah. Koperasi yang dikelola dengan baik mampu memberikan manfaat langsung kepada anggotanya melalui akses yang lebih baik terhadap sumber daya, informasi, dan pasar.
Program Koperasi Desa Merah Putih dirancang untuk mendorong kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam pengembangan koperasi yang produktif. Kebijakan ini merupakan bagian dari RPJMN 2025-2029 yang menetapkan pengembangan koperasi sebagai prioritas nasional untuk pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan. Selain itu, direkomendasikan adanya penyusunan blueprint untuk koperasi sektor produksi, peningkatan akses terhadap pembiayaan, serta advokasi kebijakan yang afirmatif untuk mendukung koperasi di sektor agromaritim dan sektor strategis lainnya. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada dukungan dari berbagai pemangku kepentingan dan partisipasi aktif dari masyarakat desa, disertai dengan pelatihan dan edukasi tentang manajemen koperasi untuk meningkatkan keterampilan anggota.
Melalui pengembangan Koperasi Desa Merah Putih, ada harapan untuk terciptanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengurangan angka kemiskinan di pedesaan. Dengan memaksimalkan potensi sumber daya lokal dan kemampuan berproduksi, koperasi dapat berperan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Jika koperasi berhasil mengoptimalkan jaringan distribusi dan pemasaran, maka produk-produk unggulan lokal bisa lebih dikenal dan dihargai di pasar, baik domestik maupun internasional. Ini akan menciptakan peluang lebih besar bagi masyarakat desa untuk meraih kemakmuran secara berkelanjutan.
Berdasarkan data yang diperoleh, kontribusi koperasi terhadap PDB nasional pada tahun 2021 hanya mencapai 1,07%. Ini menunjukkan potensi besar yang belum tergali sepenuhnya dalam sektor koperasi, terutama di bidang produksi seperti pertanian, kehutanan, dan perikanan. Koperasi yang aktif di sektor jasa keuangan dan perdagangan memang mendominasi, namun sektor produksi masih harus didorong untuk berkontribusi lebih.
Sebagai perbandingan, rata-rata global kontribusi koperasi diperkirakan mencapai 4,3%. Angka ini jelas menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki jarak jauh untuk mengejar ketertinggalan dalam pemberdayaan sektor koperasi.